Orang lain lebih utama
Filipi 2 : 1-3 :
(1) Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
(2) karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
(3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
(2) karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
(3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
"..Sebaliknya hendaklah dengan
rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada
dirinya sendiri"
Filipi 2:3b
Firman Tuhan dengan jelas ingin agar kita memiliki kerendahan hati dengan menganggap seseorang lebih utama dari diri kita sendiri. Merendahkan hati di saat kita memiliki kelebihan daripada orang lain, merendahkan hati di saat kita tahu bahwa orang lain itu tidak lebih baik dari kita memang sangat sulit. Bagaimana kita bisa memiliki kerendahan hati di saat kita sudah jelas tahu kalau kita memang lebih mampu dan lebih dapat melakukan banyak hal dibanding orang lain apalagi menganggap mereka lebih utama dari pada diri kita ? Apakah alasan kita sesungguhnya untuk rendah hati ?
Dalam pembukaan suratnya Paulus mengatakan "Jadi karena dalam Kristus .... ada kasih mesra dan belas kasihan,". Kita yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka kita berada di dalam persekutuan dengan Kristus dan ada kasih mesra dan juga belas kasihan di dalam persekutuan kita dengan-Nya. Melalui kasih mesra dan belas kasihan itu seharusnya kita memiliki kerendahan hati. Dan dengan kerendahan itu lalu kita seharusnya menganggap orang lain lebih utama dari diri kita sendiri. Menganggap orang lain yang lebih utama adalah saat kita sudah tidak mau berbuat sesuatu untuk diri kita sendiri - mencari pujian untuk diri kita sendiri dan mencari pengakuan dari orang lain untuk hal yang kita sudah lakukan. Sebaliknya seharusnya kita melakukan segala sesuatu itu dengan maksud untuk menjadikan orang lain lebih baik dan mendapat berkat lewat apa yang kita lakukan tanpa kita mencari pujian dan pengakuan dari semuanya itu. Karena pujian dan pengakuan yang lebih penting dan mulia adalah yang berasal dari Tuhan sendiri, itu akan bernilai kekal.
Yang Tuhan mau untuk kita adalah melakukan segala sesuatu bukan untuk pujian dan pengakuan dari manusia tetapi dari Tuhan sendiri.
Komentar
Posting Komentar